Apabila manusia memilih perbuatan dengan mengikuti dorongan yang baik, niscaya mereka akan melihat cahaya kebenaran. Akan tetapi bila mereka mengikuti dorongan-dorongan yang jelek, niscaya mereka tenggelam dalam kegelapan.
Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW, tidak diberi kekuasaan untuk menjadi pemelihara mereka. Nabi Muhammad SAW hanyalah mengajak kepada kebaikan, maka apabila mereka tidak mau menerima ajakan itu, karena mengikuti dorongan yang buruk, tentulah ajakan itu tidak akan mereka terima, dan mereka tetap bergelimang dalam kebatilan.
Di akhir ayat ini Allah menguatkan penjelasan-Nya bahwa Nabi Muhammad SAW tidak diutus untuk mengurusi mereka, yakni dia tidak diberi kekuasaan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Hal itu adalah urusan mereka sendiri, karena mereka telah diberi hak pilih untuk menentukan nasib mereka sendiri.