IHRAM.CO.ID, WASTHINGTON -- Seorang bintang basket muslimah asal Amerika Serikat (AS), Jamad Fiin menjadi sosok inspiratif bagi anak-anak muda, khususnya bagi kaum muslimah. Hijabnya tidak pernah menghalanginya untuk menjadi atlet dan terus bermain bola basket.
“Sepertinya tidak ada yang pernah melihat gadis-gadis Muslim bermain basket, terutama dengan menggunakan hijab dan pakaian muslimah kami, itulah mengapa hal ini terlihat tabu," kata Jamad Fiin dalam sebuah video oleh BBC.
Tapi saat ini, kata dia sudah banyak anak-anak muda muslim yang gemar olahraga dan tidak melulu terbelenggu oleh stereotip bahwa mereka harus di dalam rumah.
“Sekarang, orang sudah banyak melihat seorang gadis Muslim melakukan olahraga dan mereka tidak terkejut lagi. Tidak ada yang otomatis berpikir kami tidak keluar rumah atau hanya stereotip yang sudah diberikan kepada kami, orang tidak berpikir seperti itu," tambahnya dilansir dari About Islam, Selasa (2/11).
Sebelumnya pada 2020, pebasket Muslim keturunan Amerika-Somalia ini mengunggah keterampilan dribblingnya di media sosial Twitter. Unggahannya itu menjadi viral dan mendapatkan lebih dari satu juta tampilan dalam sehari. Sejak itu, videonya telah ditonton jutaan kali secara online.
Atlet perguruan tinggi dari Boston, AS, menggunakan ketenaran barunya untuk menginspirasi generasi baru terutama para pemain muda. Fiin juga menyebarkan kecintaannya pada bola basket kepada gadis-gadis Muslim dengan menjalankan kamp bola basketnya sendiri saat masih kuliah.
“Gadis-gadis yang lebih muda mulai muncul (di gym) dan saya tidak ingin bermain melawan gadis-gadis yang lebih muda itu. Jadi, saat itulah saya memutuskan untuk mengajari mereka dan saya mulai menunjukkan kepada mereka cara menetes, cara menembak, dan hal-hal seperti itu. Saat itulah berkembang menjadi 'Saya bisa menjadi pelatih, saya bisa melatih gadis-gadis ini',” katanya.
“Saya merasa seperti bola basket telah membuat saya menjadi orang seperti sekarang ini. Saya adalah gadis muda yang sangat pemalu dan bermain basket membantu saya keluar dari zona nyaman saya, mendapatkan lebih banyak teman, dan berbicara dengan lebih banyak orang," tambahnya.