Rabu 03 Nov 2021 02:07 WIB

Cordoba, Persimpangan Budaya dengan sejarah yang Unik

Kota Cordoba, Andalusia menjadi saksi perkembangan dan kemajuan peradaban Islam.

Masjd (Mesquita de Cordoba), di Spanyol.
Foto: tourscanner.com
Masjd (Mesquita de Cordoba), di Spanyol.

IHRAM.CO.ID,  CORDOBA -- Kota Cordoba, Andalusia menjadi saksi perkembangan dan kemajuan peradaban Islam di Eropa. Pada masa itu, peradaban Islam mengedepankan kehidupan harmoni yang multikultural.

Dilansir dari laman Arab News pada Selasa (2/11), Cordoba menjadi rumah bagi tiga agama besar yakni Islam, Kristen, dan Yahudi. Cordoba merupakan kota yang merayakan toleransi dan pengetahuan. Dengan bangunan kuningnya, jalan-jalan berbatu yang sempit, dan dinding putih yang dilapisi pot bunga biru, pusat bersejarah Cordoba adalah tempat yang indah untuk liburan.

Baca Juga

Sementara Hotel Maimonides, dinamai sesuai dengan filsuf Yahudi abad ke-12 kelahiran Cordoba. Jaraknya hanya sepelemparan batu dari monumen kota yang paling ikonik, Masjid-Katedral. Dibangun pada abad ke-8, Situs Warisan Dunia Unesco ini pertama kali didirikan oleh Abd al-Rahman I. Penerusnya terus memperluasnya untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi di daerah tersebut. Pada satu titik, itu bisa menampung sekitar 40.000 jamaah. 

Ketika pasukan Katolik mengambil alih kota pada 1236, mereka akhirnya membangun sebuah katedral gotik di tengah masjid. Tidak ada tempat lain di dunia yang memiliki struktur yang membingungkan seperti itu, itulah sebabnya beberapa orang percaya interior Masjid-Katedral tidak memiliki harmoni visual.

Kawasan Yahudi, atau 'Juderia,' adalah titik sejarah lain untuk dijelajahi. Saat berjalan di Calle de los Judios (Jalan Yahudi), pengunjung tidak hanya akan menemukan patung Maimonides yang terkenal. Akan tetapi juga salah satu dari hanya tiga sinagog yang tersisa di seluruh Spanyol. Di dalam sinagog abad ke-14 ini, yang memiliki galeri wanita di bagian atas, prasasti Ibrani dan pola geometris menutupi dindingnya. Di masa lalu, sinagog juga merupakan rumah sakit dan taman kanak-kanak.

Kota ini penuh dengan patung-patung tokoh yang terkait dengannya. Termasuk filsuf Averroes (Ibn Rushd) dan ahli mata Al-Gafequi. Para pengunjung juga dapat datang ke bawah tanah Banos del Alcazar Califal, rumah pemandian Arab yang digunakan oleh para khalifah untuk bersosialisasi, memanjakan diri, dan membersihkan diri.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement