Kamis 04 Nov 2021 05:55 WIB

Kedermawanan Muslim di Masa Pandemi

Muslim sangat murah hati dan dermawan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kedermawanan / Ilustrasi Republika/Thoudy Badai
Foto:

Direktur Filantropi Indonesia Hamid Abidin dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, pandemi dan krisis ekonomi tidak menghalangi masyarakat Indonesia berbagi. Pandemi dan krisis, menurut dia, justru meningkatkan semangat masyarakat membantu sesama.

"Yang berubah hanya bentuk sumbangan dan jumlahnya saja. Masyarakat yang terkena dampak tetap berdonasi uang meski nilai sumbangan lebih kecil atau berdonasi dalam bentuk lain, seperti barang dan tenaga," katanya pada Juni lalu.

"Di beberapa lembaga sosial dan filantropi jumlah donasi tetap naik, meski peningkatannya tidak setinggi pada saat normal," katanya.

Hamid mengemukakan, keberhasilan Indonesia mempertahankan posisinya sebagai bangsa yang pemurah didukung oleh beberapa faktor, termasuk kuatnya pengaruh ajaran agama dan tradisi lokal yang berkaitan dengan kegiatan berderma dan menolong sesama.

"Hal ini terbukti dari temuan WIG yang menunjukkan donasi berbasis keagamaan (khususnya zakat, infak, dan sedekah) menjadi penggerak utama kegiatan filantropi di Indonesia pada masa pandemi," katanya.

Selain itu, menurut Hamid, pegiat filantropi di Indonesia relatif berhasil dalam mendorong transformasi kegiatan filantropi dari filantropi konvensional ke digital. Peran dan keterlibatan kalangan muda dan influencer dalam kegiatan filantropi juga meningkat.

"Keterlibatan mereka membuat filantropi bisa dikemas dan dikomunikasikan dengan populer ke semua kalangan, khususnya anak muda," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement