REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Paus Fransiskus pada Kamis menegaskan dukungannya bagi solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Cara ini dipilih sebagai upaya perlunya hidup berdampingan secara damai di antara berbagai agama, serta tujuan solusi dua negara di Tanah Suci Yerusalem itu.

Seperti dilansir Anadolu Agency, persoalan itu dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin spiritual dunia Katolik yang diberitakan  dari kantor berita resmi Vatikan.

Abbas dan paus sepakat tentang perlunya mengaktifkan kembali pembicaraan langsung antara Palestina dan Israel untuk mencapai solusi dua negara, dengan bantuan upaya yang lebih gencar dari masyarakat internasional.

Mereka juga menekankan Yerusalem harus diakui oleh semua pihak sebagai tempat perdamaian dan bukan konflik, dan statusnya harus mempertahankan identitas dan nilai universalnya sebagai Kota Suci bagi ketiga agama Ibrahim, juga melalui status khusus yang dijamin secara internasional.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.

Negara ini mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Kedua pemimpin kemudian berbicara tentang “urgensi untuk menegakkan perdamaian, menghindari penggunaan senjata, dan memerangi segala bentuk ekstremisme dan fundamentalisme,” menurut Vatican News.

Ikuti Whatsapp Channel Republika