IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Keceriaan dan kebahagiaan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW terasa di Graha Assuryaniyah, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/11). Ustazah-Ustazah dari berbagai wilayah di DKI Jakarta, perwakilan Majlis Mudzakaroh, berkumpul untuk bersholawat dan berdoa bagi Rasulullah SAW.
Salah satu penceramah, Ustazah Bahijah Hamid, memanjatkan doa agar berkumpulnya mereka di lokasi membawa berkah dari Allah SWT. Silaturahmi yang terjalin kali ini juga diharapkan menjadi kekuatan untuk melanjutkan perjuangan Almarhumah Ustazah Suryani Thahir.
"Hari ini akhirnya kumpul ramai-ramai. Semoga hari ini keberkahan dari Allah SWT untuk kita semua. Silaturahim ini semoga menjadi kekuatan untuk melanjutkan perjuangan beliau," kata dia.
Dalam ceramahnya, ia juga mengulangi pentingnya shalawat dalam kehidupan seorang Muslim. Setiap kali bersholawat, ada kenikmatan luar biasa yang dirasakan. Ustazah Bahijah Hamid menyebut, shalawat memiliki keberkahan yang luar biasa, terutama jika dibaca sungguh-sungguh dari hati dan istiqomah.
Ia pun membagikan kisah tentang seseorang yang menampung saudaranya saat sakit. Karena penyakitnya ini, mukanya menjadi hitam dan hal tersebut menyebar ke rumah. Suatu hari, datang orang asing ke rumag tersebut dengan wajah yang sangat cerah.
Orang asing tersebut masuk ke dalam rumah dan mengusap muka sang saudara yang sedang sakit. Seketika itu pula wajah orang yang sakit ini cerah seperti bulan purnama. Ketika ditanya siapa sosok asing ini, ternyata ia adalah bentuk bantuan dari Allah SWT karena si pemilik rumah kerap membaca shalawat.
"Jadi yang sering bershalawat itu yang punya rumah, tapi yang menerima manfaat adalah saudaranya yang tengah tinggal di sana. Bayangkan jika orang yang sakit ini juga rajin bershalawat, akan seperti apa syafaat yang diterima?" ujarnya.
Ustazah Bahijah Hamid juga menyebut jika hati seseorang keras, maka kemungkinan besar ia memiliki penyakit hati atau hasad, salah satunya pelit. Tidak akan mendapat rahmat seseorang dari Allah SWT jika ia memiliki sifat pelit. Jika merasa hati keras, maka bisa dilunakkan dengan menyebut nama Allah SWT, bershalawat, dan banyak mengingat kematian.
Terakhir, ia berdoa agar shalawat yang selama ini dipanjatkan bisa memudahkan segala urusan, serta mendekatkan umat Muslim kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.