IHRAM.CO.ID, REPUBLIKA--Wasfy Omar mengatakan, saat terjadi wabah kolera di Arab Saudi sangat mengawatirikan. Bagaimana tidak, epidemiologi wabah kolera yang terjadi di Hijaz ini menjadi peristiwa yang memilukan dalam kurun waktu 46 tahun.
"Hal tersebut menggambarkan betapa saat itu menjadi tahun-tahun yang memilukan dalam pelaksanaan ibadah haji," tulis Wasfy Omar dalam jurnalnya yang berjudul "Pilgrimage: Its Epidemiological Significance and Control" seperti dikutip Imran dalam bukunya "Ibadah Haji di Tengah Pandemi Covid-19 Penyelenggaraan Berbasis Resiko".
Menurut Imran, dalam tulisannya Omar menyimpulkan bahwa kasus kolera membawa dampak pada pelaksanaan ibadah haji. Hal ini tampak dari munculnya kasus kolera yang dimulai sebelum puncak ibadah haji yang meningkat tajam pada masa Arafah dan Mina.
"Kasus ini kemudian perlahan menurun setelah para jamaah haji kembali ke negaranya masing-masing," katanya.
Beberapa catatan dari data epidemiologi yang ditemukan disimpulkan sebagai berikut:
Pertama wabah kolera terjadi pada periode Haji, yaitu 1-2 bulan selama periode Haji.
Kedua, kasus wabah kolera mencapai puncaknya pada hari Arafah dan Mina, di mana jamaah haji berada dalam satu tempat dan waktu yang sama.
Ketiga, wabah kolera pada periode haji di Hijaz lebih parah terjadi selama musim dingin dibandingkan musim panas.
Keempat,wabah kolera pada periode Haji terjadi dalam kurun beberapa tahun yang hampir berturut-turut. Meski sempat hilang selama beberapa tahun tetapi kemudian terjadi lagi.
"Hal ini kemungkinan besar menunjukkan bahwa kolera sempat menjadi penyakit endemis di wilayah saat itu dan kemudian muncul kembali sebagai wabah pada musim haji," katanya.
Selanjutnya, wabah kolera juga menyebar ke beberapa negara di Eropa titik tidak dapat diyakini bahwa wabah kolera di benua Eropa berasal dari Timur Tengah. Hal ini karena wabah kolera yang terjadi di Eropa dengan Timur Tengah terjadi dalam periode waktu yang sama.
Kolera masuk ke benua Eropa kemungkinan melalui Rusia yang kemudian ke Jerman. Namun demikian wabah kolera hebat yang terjadi pada musim haji tahun 1856 telah memberikan dampak yang luas hingga ke Benua Eropa dan Amerika.
"Kekawatiran penyebaran wabah kolera oleh jamaah haji telah membuat Perancis, Inggris dan Belanda yang memiliki negara koloni (daerah jajahan) harus membuat regulasi ketat," katanya.