Senin 08 Nov 2021 19:36 WIB

Pemberian Booster Perlu Pertimbangkan Kesetaraan Dunia

Semua negara yang memulai booster jika vaksinasi pertama sudah 50 persen.

Pemberian Booster Perlu Pertimbangkan Kesetaraan Dunia. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di MTQ Square, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (6/11/2021). Polda Sulawesi Tenggara menggelar vaksinasi COVID-19 massal untuk warga dan pelajar guna mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
Foto:

Menurut Budi, momentum saat itu adalah yang paling pas bagi Indonesia menggulirkan vaksinasi booster kepada masyarakat umum. "Kami memperkirakan akan terjadi di Desember karena kalau terlalu cepat nanti kita akan dilihat sebagai negara yang tidak memperlihatkan itikad baik untuk kesamaan hak atas vaksin," katanya.

Ia mengatakan vaksin booster akan disuntikkan satu kali kepada para penerima manfaat sebab berdasarkan hasil analisa, satu suntikan vaksin booster memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap titer antibodi. Terkait prioritas penerima vaksin booster, Budi menyebut diperuntukkan bagi kelompok lanjut usia serta masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) yang berkenaan dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Memang rencana ke depan sudah dibicarakan dengan Bapak Presiden Joko Widodo, pertama prioritasnya lansia dulu karena lansia berisiko tinggi. Kedua, yang akan ditanggung oleh negara adalah yang PBI," katanya.

Namun, bagi masyarakat yang penghasilannya cukup, diarahkan secara berbayar. "Itu nanti akan dibuka boleh pilih (vaksin) yang mana," katanya.

Budi menambahkan jenis vaksin booster hingga sekarang masih dalam proses uji klinis yang melibatkan perguruan tinggi untuk memutuskan apakah menggunakan vaksin yang sama (homologous) atau campur (heterologous). "Jadi diharapkan akhir Desember 2021 bisa selesai. Jadi contohnya Sinovac, Sinovac, Sinovac, dibandingkan dengan Sinovac, Sinovac, Astrazeneca. Dibandingkan dengan Sinovac, Sinovac, Pfizer," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement