Prancis, rumah bagi minoritas Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan berjumlah 5 juta atau lebih dari populasi 67 juta, telah menyaksikan beberapa pejabat tertingginya mengobarkan api Islamofobia. Para kritikus mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mencoba menggembleng warga sayap kanan untuk memilihnya dalam pemilihan presiden 2022 April.
Retorika anti-Muslim Macron memicu gelombang perasaan anti-Muslim di antara kelompok sayap kanan. Jumlah insiden Islamofobia di Prancis meningkat tajam tahun lalu. Menurut Observatorium Nasional Islamofobia, ada 235 serangan terhadap Muslim di Prancis pada tahun 2020, naik dari 154 tahun sebelumnya, melonjak 53 persen.
Sebagian besar serangan terjadi di wilayah Ile-de-France (Paris yang lebih luas), Rhones-Alpes dan Paca di negara itu. Serangan terhadap masjid melonjak 35 perrsen pada tahun yang sama.