Jumat 12 Nov 2021 05:40 WIB

Perubahan Iklim Ancam Zaitun Palestina Hingga Mangga Mesir

Perubahan iklim akan terus meningkatkan kerawanan pangan di negara Timur Tengah

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Zaitun terlihat setelah dipetik petani
Foto:

3. Kopi Yaman

Menanam kopi telah menjadi tradisi Yaman selama berabad-abad dengan teknik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Penggunaan biji kopi  tercatat di kalangan mistik Sufi di Yaman sekitar 1450.

Ada beberapa varietas biji kopi yang ditanam di Yaman, yang semuanya membutuhkan suhu dingin. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri ini mengalami penurunan, karena suhu naik, mengakibatkan kekeringan dan hasil panen yang lebih kecil.

Kopi arabika, yang ditanam di pegunungan dan dianggap lebih berkualitas dan rasanya lebih enak, sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Jenis kopi ini menyumbang sekitar 60 persen dari produksi kopi dunia, namun karena kelangkaannya menyebabkan harga kopi ini menjadi naik.

Naiknya suhu dan curah hujan yang tidak terduga juga membuat tanaman lebih sulit tumbuh. Studi menunjukkan bahwa pada tahun 2050 , sekitar setengah dari lahan yang digunakan untuk kopi berkualitas tinggi akan menjadi tidak produktif.

4. Gandum Turki

Curah hujan yang buruk dan kekeringan menyebabkan produksi tanaman gandum Turki berada pada kondisi bahaya. Termasuk suhu ekstrem yang menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan tahun ini akan mengganggu panen tanaman utama di Turki.

Perubahan iklim dan irigasi yang buruk dalam hubungannya dengan pengelolaan air yang salah telah memperburuk masalah ini. Hal ini juga memaksa banyak petani keluar dari ladang pertanian mereka dan beralih pada mata pencaharian lain.

5. Ikan Irak

Sungai Tigris dan Efrat menjadi sumber penghasilan bagi petani dan nelayan Irak untuk mencari nafkah, tetapi itu berubah ketika permukaan air turun karena suhu yang lebih hangat dan pembangunan bendungan di hulu di negara tetangga Turki.

PBB telah mengklasifikasikan Irak sebagai negara kelima yang paling rentan di dunia terhadap perubahan iklim, dengan suhu sekarang secara teratur melewati 50 derajat C ketika musim panas.

Saluran air Irak juga telah lama digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan produk sampingan kimia dan polutan semacam itu berdampak pada jumlah ikan di sungai negara itu. Sekitar 70 persen limbah industri Irak berakhir di sungai atau laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement