IHRAM.CO.ID, NAIROBI -- Komunitas Muslim di Kenya kerap mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami Alquran. Sebagian besar dari mereka tak fasih berbahasa Inggris atau bahasa Arab.
“Kami dulu memiliki tantangan serius. Kami tidak fasih berbahasa Inggris atau Arab sehingga sangat bergantung pada mullah atau guru agama yang mengajar di madrasah dan sekolah Islam,” kata salah seorang warga Bilala bin Kipkorir.
Bilala yang menghadiri pelayanan agama di Masjid Fahillah di Eldoret berterima kasih kepada mereka yang bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa Alquran diterjemahkan ke dalam bahasa Kalenjin. “Kami tidak sabar menunggu terjemahan ini diterbitkan dan dikirim ke seluruh wilayah kami. Begitu banyak orang akan mendapatkannya karena kami sangat membutuhkan,” ujar dia.
Alquran ini terjemahan pertama dalam bahasa Kalenjin dan akan memberikan manfaat bagi ratusan ribu orang. Penulis Terjemahan Alquran Sheikh Suleiman Kiptoo Sugoi bekerja sama dengan cendekiawan dan ulama Muslim untuk memastikan pekerjaannya sempurna.
Pekerjaan tersebut bertujuan untuk mempromosikan pemahaman tentang Alquran dan Islam di seluruh komunitas Kalenjin yang sebagian besar tinggal di Kenya dan Uganda. “Kami telah meluncurkan Alquran dalam bahasa Kalenjin pertama yang membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menerjemahkannya. Tujuan saya adalah untuk memastikan orang Kalenjin memahami Alquran dan mempraktikkannya,” kata Sugoi.
Dilansir Anadolu Agency, Ahad (14/11), Gubernur Uasin Gishu Jackson Mandago memuji pekerjaan terjemahan Alquran. Dia mengatakan itu akan meningkatkan kohesi dan menjembatani kesenjangan bagi banyak umat Muslim di wilayahnya untuk memahami Islam.
“Tantangan terbesar untuk memahami Islam adalah bahasa. Terjemahan ini memudahkan untuk memahami cara dan agama saudara dan saudari Muslim kita. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Sheikh Sugoi untuk atas pekerjaan mulia ini. Saya bangga dengan Anda sebagai gubernur Anda,” kata Mandago.