Selasa 16 Nov 2021 21:28 WIB

Laporan: Oknum Tentara Nigeria Tembak Pengunjuk Rasa Damai 

Insiden penembakan pengunjuk rasa Nigeria terjadi pada Oktober 2020

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Insiden penembakan pengunjuk rasa Nigeria terjadi pada Oktober 2020. Bendera Nigeria (ilustrasi)
Foto: mapsofworld.com
Insiden penembakan pengunjuk rasa Nigeria terjadi pada Oktober 2020. Bendera Nigeria (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, LAGOS— Laporan yang bocor dan diverifikasi tiga sumber mengatakan oknum Angkatan Bersenjata Nigeria melepaskan tembakan peluru tajam ke pengunjuk rasa damai di gerbang tol di Lagos pada Oktober 2020 lalu. Laporan itu menggambarkan insiden tersebut sebagai 'pembantaian'. 

Laporan yang dilihat kantor berita Reuters, Selasa (16/11) mengatakan sebagian besar pasukan yang dikerahkan ke Gerbang Tol Lekki 'tidak cocok dan pantas untuk bertugas'. Laporan itu merekomendasikan untuk menghukum sejumlah polisi tertentu atas tindakan mereka. 

Baca Juga

"Di Gerbang Tol Lekki, petugas Angkatan Darat Nigeria menembak, melukai dan membunuh pengunjuk rasa tidak bersenjata dan tanpa pertahanan, tanpa adanya provokasi atau justifikasi, saat para demonstran mengibarkan bendera Nigeria dan menyanyikan lagu nasional dan tindak penyerangan dan pembunuhan ini dapat dimasukan ke dalam konteks yang digambarkan sebagai pembantaian," kata laporan itu. 

Juru bicara militer, polisi dan pemerintah Negara Bagian Lagos tidak merespons permintaan komentar. Sebelumnya baik polisi maupun militer membantah melepaskan tembakan peluru tajam. 

Panel kehakiman yang ditugaskan menyelidiki insiden tersebut dan kekerasan yang dilakukan divisi polisi Skuad Khusus Anti-Perampokan (SARS) kini sudah dibubarkan merilis laporan ini untuk pemerintah Negara Bagian Lagos. Tapi tidak untuk publik. 

Laporan ini juga mengatakan terdampak upaya menutupi insiden tersebut. Termasuk petugas polisi yang mengumpulkan peluru dan badan pemerintah negara bagian yang membersihkan lokasi kejadian. 

Pada Senin (15/11) lalu pemerintah Negara Bagian Lagos mengatakan akan merilis 'dokumen putih' mengenai laporan tersebut dalam dua pekan ke depan.  

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement