"Indonesia memiliki lebih dari sembilan pusat riset di bidang sains halal, lebih dari 58 program atau pusat studi ekonomi syariah dan sains halal yang aktif dalam kegiatan riset dan inovasi, serta lebih dari 1.084 peneliti dengan spesialisasi ekonomi syariah serta industri produk halal," kata dia dalam Webinar Nasional Riset Sains Halal & Inovasi Produk Halal Nasional pada Selasa (21/9).
Sektor industri halal, yang identik dengan kebutuhan kaum muslim, merupakan ekosistem dengan potensi ekonomi yang sangat besar. State Global Islamic Economic Report 2020-2021, melaporkan tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai 2,02 triliun dolar AS di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media, hingga rekreasi halal.
Pengeluaran masyarakat muslim dunia terhadap modest fashion mencapai 277 miliar dolar AS, meningkat 4,2 persen dari tahun sebelumnya, dan diperkirakan mencapai 311 miliar dolar AS pada 2024. Tentu saja hal itu menjadi peluang besar bagi perkembangan dan ekspansi pasar fesyen Indonesia ke seluruh dunia.