Selasa 16 Nov 2021 20:07 WIB

Doa Ketika Dikaruniai Keturunan

Berdoa merupakan adab bagi umat Islam kepada Allah SWT.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Berdoa.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Berdoa.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Berdoa merupakan adab bagi umat Islam kepada Allah SWT. Selain adab, doa juga merupakan pengharapan dan munajat yang merupakan bukti bahwa seorang hamba tak memiliki daya upaya tanpa kuasa Allah SWT.

Imam Rasjidi dalam buku Panduan Kehamilan Muslimah menjabarkan tentang doa ketika seseorang dikaruniai keturunan. Doa ini berasal dari ayat suci Alquran, yakni di dalam Surah Ibrahim ayat 40-41.

Baca Juga

Allah SWT berfirman, “Rabbij’alni muqimasshalaati wamin dzurriyati Rabbana wa taqabbal duaa-i. Rabbanaghfirliy waliwalidayya walil-mukminina yauma yaquumulhisab,”. Yang artinya, “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat),”.

Kehamilan dan juga memiliki keturunan dari proses tersebut merupakan suatu peristiwa besar dalam kehidupan manusia. Maka demikian, ketika manusia dikaruniai keturunan oleh Allah SWT, sudah seyogyanya dia mengucap syukur dan bermunajat.

Karena dengan adanya keturunan maka Allah SWT sejatinya telah memberikan karunia rezeki kepada hamba-Nya. Di dalam rezeki itu pun Allah selipkan ujian agar umat Islam semakin bertakwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement