IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Menteri Pendidikan Tinggi dan Penjabat Menteri Kesehatan Mesir, Khaled Abdel-Ghaffar mengatakan, sebanyak 27,4 juta warganya telah mendapatkan suntikan vaksin virus corona dosis pertama. Sedangkan 14,4 juta lainnya telah mendapatkan suntikan dosis lengkap.
Mesir telah memulai kampanye vaksinasi pada Januari tahun ini dan bertujuan untuk memvaksinasi 40 persen dari 102 juta penduduknya pada akhir 2021 nanti. Adapun vaksin yang digunakan Mesir antara lain Sputnik V, Sinopharm, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Sinovac, Pfizer, dan Moderna.
"Hampir 1.000 pusat vaksinasi yang tersebar di seluruh negeri," kata Abdel-Ghaffar, dilansir dari Ahram Online, Kamis (18/11).
Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly menegaskan, bahwa semua warga negara akan dilarang memasuki lembaga pemerintah mana pun tanpa divaksinasi mulai Desember. Sejak 15 November, Mesir juga telah melarang mahasiswa dan pegawai negeri memasuki kampus dan tempat kerja mereka tanpa divaksinasi setidaknya dengan satu dosis.
Pernyataan Madbouly datang satu hari setelah parlemen Mesir menyetujui undang-undang baru untuk memerangi pandemi dan epidemi, dengan mengizinkan perdana menteri untuk memberlakukan tindakan darurat atau menyatakan keadaan darurat pandemi untuk menjaga kesehatan dan kehidupan warga.
Mesir juga terus menggalakkan kampanye vaksinasi yang untuk mencapai target akhir tahun nanti. Dengan tag line 'Bersama, Kami Yakin' Mesir menawarkan 14 pusat vaksinasi berjalan di stasiun metro yang berhasil menginokulasi 482 ribu warga di 27 provinsi.
"Ada rencana untuk memperluas kampanye untuk mencakup ketiga jalur metro bawah tanah Kairo," kata Abdel-Ghaffar.
Mesir saat ini menyaksikan puncak gelombang keempat pandemi Covid-19 mencatat 345.848 kasus, termasuk 19.636 kematian dan 288.879 pemulihan.