IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Presiden China dan Israel berbicara melalui telepon untuk pertama kalinya pada Rabu (18/11). Baik Isaac Herzog dan Xi Jinping membahas program nuklir Iran yang terus dikritik banyak komunitas internasional.
Dilansir dari Alarabiya, Rabu (17/11), China dan Israel menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1992, 44 tahun setelah pembentukan negara Yahudi. Presiden Israel telah mengunjungi China sejak itu.
Kepresidenan Israel adalah peran seremonial, dengan sebagian besar otoritas eksekutif dipegang oleh perdana menteri. Namun dalam panggilan teleponnya dengan Xi, Herzog membahas program nuklir Iran, salah satu prioritas keamanan nasional utama Israel.
Herzog menekankan perlunya untuk mencegah Iran memperoleh kemampuan senjata nuklir dan menuduh republik Islam itu merusak stabilitas regional di Timur Tengah.
Panggilannya dengan Xi datang menjelang dimulainya kembali pembicaraan nuklir pada 29 November di Wina, yang terhenti sejak Juni. Pembicaraan itu bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang menawarkan bantuan kepada Teheran dari sanksi dengan imbalan pembatasan besar-besaran pada kegiatan nuklirnya.
AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada 2018 di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump. Kantor berita negara China Xinhua melaporkan bahwa panggilan telepon Xi-Herzog dilakukan menjelang peringatan 30 tahun pembentukan hubungan diplomatik pada Januari, yang akan digunakan Beijing untuk mempromosikan "kemitraan komprehensif" dengan Israel.