Rabu 24 Nov 2021 00:50 WIB

Ketika Nabi Yunus Lari dari Kaumnya

Yunus meninggalkan mereka dengan ancaman akan adanya adzab.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Bangunan makam Nabi Yunus di Irak hancur akibat serangan ISIS pada 24 Juli lalu. (ilustrasi)
Foto:

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dikutip dari Mukhtashar Al Bidayah wa An-Nihayah dari Ibnu Katsir, Allah mengutus Yunus Alaihissalam kepada penduduk Ninawa, di bumi Mushil. Yunus Alaihissalam menyeru mereka agar beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, namun mereka mendustakannya. 

Keadaan sedemikian rupa ini berkepanjangan sehingga Yunus meninggalkan mereka dengan ancaman akan adanya adzab setelah tiga malam berlalu. Setelah Yunus berhasil keluar dari kalangan mereka, mereka menyaksikan kebenaran turunnya adzab kepada mereka sehingga Allah meletakkan dalam hati mereka rasa untuk bertobat dan kembali kepada Allah. 

 

Mereka menyesali perbuatan mereka kepada nabi mereka. Mereka mengenakan pakaian dari bulu dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Laki-laki, perempuan, anak laki-laki, anak perempuan, dan para ibu sama-sama menangis. Unta, sapi, dan kambing mengeluarkan suara. Hari itu menjadi sangat dahsyat dan menakutkan. Dengan kekuatan, kekuasaan, kasih sayang, dan rahmat-Nya, Allah Yang Maha Agung membebaskan mereka dari adzab. Mereka berjumlah 100 ribu orang.

 

Diperselisihkan apakah Yunus diutus kepada mereka sesudah atau sebelum peristiwa dalam perut ikan. Yakni ketika Yunus Alaihissalam pergi dengan murka karena kaumnya, lalu naik kapal laut, terombang-ambing oleh gelombang karena kapal terlalu penuh sehingga hampir karam. Mereka bermusyawarah dan sepakat untuk mengundi orang yang akan dilempar dari kapal agar kapal lebih ringan. Ketika undian dijalankan, ternyata jatuh kepada Nabi Yunus. Akan tetapi mereka tidak rela dengan itu, maka mereka mengulangnya.

 

Tetapi ternyata undian jatuh lagi kepada Nabi Yunus. Ia pun bertekad untuk melemparkan dirinya. Namun orang-orang tidak merelakannya, maka mereka mengulang undian untuk ketiga kalinya. Lagi-lagi undian jatuh kepadanya, karena Allah memang hendak menjadikan sesuatu yang agung. Ia pun melemparkan diri ke laut. Allah Subhanahu wa Ta ala lalu mengutus seekor ikan besar, lalu menelannya. Allah memerintahkan kepada ikan itu, "Jangan engkau makan dagingnya. Jangan pula engkau cerna tulangnya. Dia bukan rezekimu." Ikan mengambil Nabi Yunus dan membawanya berputar di dalam laut. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement