IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Apple menggugat perusahaan spyware Israel NSO Group dan perusahaan induknya. Apple menduga perusahaan tersebut menargetkan pengguna iPhone dengan alat peretasan.
Perangkat lunak Pegasus NSO dapat menginfeksi perangkat iPhone dan Android. Ini memungkinkan operator mengekstrak pesan, foto, dan email, merekam panggilan, dan secara diam-diam mengaktifkan mikrofon dan kamera.
NSO Group mengatakan alatnya dibuat untuk menargetkan teroris dan penjahat. Namun, spftware itu diduga juga telah digunakan pada aktivis, politisi dan jurnalis. NSO Group mengatakan hanya memasok Pegasus ke militer, penegak hukum dan badan intelijen dari negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang baik.
Namun awal bulan ini, para pejabat AS menempatkan perusahaan itu dalam daftar hitam perdagangan. AS mengatakan perangkat lunak tersebut telah memungkinkan pemerintah asing untuk melakukan represi transnasional, yang merupakan praktik pemerintah otoriter yang menargetkan para pembangkang, jurnalis, dan aktivis.
Tindakan dari Apple ini menyusul kritik dari perusahaan teknologi lain termasuk Microsoft, Meta Platforms (sebelumnya Facebook), pemilik Google Alphabet dan Cisco Systems.
Dalam sebuah posting blog, Apple mengatakan ingin meminta NSO Group dan perusahaan induknya OSY Technologies bertanggung jawab atas pengawasan dan penargetan pengguna Apple.
"Untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut dan membahayakan penggunanya, Apple juga mencari perintah permanen untuk melarang NSO Group menggunakan perangkat lunak, layanan, atau perangkat Apple," kata Apple, dilansir di BBC, Rabu (24/11).