IHRAM.CO.ID, KABUL -- Kelompok Militan Taliban telah memetik pelajaran penting. Mengganti rezim, ternyata lebih mudah daripada memerintahnya. Bahkan setelah 100 hari menyatakan diri berdirinya pemerintahan Imarah Islam, kelompok itu masih mencari pengakuan internasional.
Imarah Islam menandai 100 hari berkuasa di Afghanistan, Selasa (23/11). Sebelumnya, upaya diplomatik berulang kali diluncurkan, yang dipimpin oleh Amir Khan Muttaqi.
Upaya ini dilakukan dengan tujuan mencapai pengakuan internasional bagi pemerintah baru Afghanistan, yang dipimpin oleh Mawlawi Hebatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Imarah Islam.
Dilansir di ANI News, Rabu (24/11), Pejabat Imarah Islam terbang ke berbagai negara regional untuk mencari keterlibatan dan membangun hubungan dengan pemerintah asing.
Sebagai imbalannya, perwakilan dari setidaknya enam negara mengunjungi Afghanistan dan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat. Selama 100 hari pertama, enam pertemuan regional dan internasional yang signifikan diadakan di Afghanistan.
Iran, Pakistan, India, Rusia dan Cina telah menjadi tuan rumah pertemuan di Afghanistan. Para pemimpin G20 dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) turut membahas masalah Afghanistan dalam sesi terpisah.