Frishkopf juga menjelaskan, akar kata masjid dalam bahasa Arab adalah sujud. Ia menuturkan, sujud adalah tindakan sonik postural, sehingga masjid jauh di belakang gagasan sebuah bangunan.
"Dan jika kita melihat esensi spiritual masjid, kita harus fokus pada sujud. Seperti ketika dahi menyentuh tanah, bidang visual terhalang tetapi telinga terbuka," tambah Frishkopf. Diskusi-diskusi yang ditampilkan dalam konferensi tersebut menunjukkan bahwa nilai masjid harus dilestarikan dan diintegrasikan ke masa depan.
Mengusung tema kebangkitan seni masjid, Minwar Al-Meheid, seorang manajer proyek Yordania di bidang teknik dan desain arsitektur, membahas Mimbar Saladin di Masjid Al-Aqsa yang disebut sebagai mimbar Islam paling terkenal dalam desain, industri dan seni.
Al-Meheid membahas bagaimana Mimbar Saladin dibuat dengan kayu hias dan gading berukir, dan dibuat dengan ornamen dan prasasti oleh pengrajin yang terampil.