Rabu 01 Dec 2021 01:01 WIB

Observatorium Tempat Ilmuwan Islam Berdiskusi

Observatorium abad pertengahan menjadi tempat para ilmuwan berdiskusi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Observatorium Maragha, Iran.
Foto:

Ia mengatakan, aspirasi masyarakat dalam merencanakan pembangunan observatorium astronomi untuk kepentingan umum dan penelitian ilmiah adalah visi utama PABD membangun observatorium di Brunei sebagai platform memperluas pengetahuan astronomi termasuk Ilmu Falak Syar'i di Brunei Darussalam.

Presiden PABD juga menyambut baik kerjasama dan kemitraan dari semua instansi karena. Disebutkan, kontribusi sponsorship dari perusahaan dan lembaga lain adalah salah satu cara yang dianggap tepat untuk mengubah mimpi besar ini menjadi kenyataan.

Peserta workshop berkesempatan untuk mempelajari dan menguasai aplikasi alat tradisional Falak, Rubu’ Mujayyab (Sine Quadrant). Sesi daring difasilitasi oleh Anuar bin Ariffin dari Departemen Agama Butterworth, Pulau Pinang.

Beberapa aplikasi utama penggunaan Rubu' Mujayyab telah didemonstrasikan. Di antaranya memperoleh waktu setempat dari ketinggian Matahari, menyelesaikan perhitungan trigonometri, mengukur saat Matahari tepat di atas kepala, menentukan garis bujur dan lintang suatu lokasi, menghitung waktu shalat dan juga untuk menghitung arah kiblat. 

 

Lokakarya ini diselenggarakan bersama oleh PABD bekerja sama dengan BKISHHB, Kantor Perdana Menteri. Acara berlangsung selama tiga hari berakhir dengan upacara penutupan virtual Sabtu (27/11) lalu. Turut hadir dalam upacara tersebut Pj Direktur Balai Khazanah Islam Sultan Haji Hassanal Bolkiah Dr Haji Mohammed Hussain bin Pehin Penyurat Haji Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement