Bimaristanjuga dilengkapi dengan sejumlah laboratorium tempat para ahli melakukan eksperimen. Hal ini tidak mengherankan karena biasanya lokasi bimaristanbersebelahan dengan universitas
Hasil temuan lantas dipublikasikan dalam kertas-kertas kerja yang lalu di sirkulasikan pada perpustakaan-perpus takaan besar. Ambil contoh, bimaristan Ibnu Thulun di Kairo yang memiliki perpustakaan dengan lebih dari 100 ribu koleksi.
Dosen-dosen ilmu kedokteran juga menyelenggarakan kuliah praktik di bimaristan terdekat. Murid-muridnya, yakni para dokter muda diarahkan untuk mendampingi sejumlah dokter senior di sana.
Tujuannya agar mereka belajar banyak hal dan memperhatikan dengan saksama bagaimana seorang profesional bekerja.
Selanjutnya, mereka harus mengikuti ujian. Bila lulus, mereka akan diberi ijazah sesuai dengan spesialisasi masing-masing dan akhirnya diperbolehkan bekerja sebagai dokter sepenuhnya. Apa yang kita jumpai pada masa kini sesungguhnya sudah dirintis peradaban Islam ratusan tahun silam. Setidak-tidaknya, sejak abad ke-10, sultan-sultan di Baghdad telah mewajibkan adanya ujian bagi para calon dokter.