IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Biro Perjalanan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyambut baik pembukaan kembali ibadah umroh oleh Pemerintah Arab Saudi untuk jamaah di Indonesia.
"Ini menjadi kabar baik bagi kami khususnya di travel umroh yang sempat terpuruk selama hampir dua tahun karena Pemerintah Arab menutup akses pintu masuk ke Tanah Suci," kata Direktur Travel Haji dan Umrah Muhsinin Ahmad Muharis, Kamis (2/12).
Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut, ia berencana akan mengumpulkan sebanyak 250 orang calon jamaah umroh yang keberangkatannya ditunda akibat pandemi Covid-19. "Insya Allah, Sabtu pekan depan kami akan mengumpulkan calon jamaah umroh yang sudah siap berangkat sejak dua tahun lalu," katanya.
Pengumpulan jamaah umroh tersebut, katanya, dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dan sosialisasi terhadap pembukaan kembali perjalanan ibadah umroh dengan berbagai regulasi baru untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19 kepada jamaah.
Dari informasi regulasi perjalanan umroh akan dilakukan dengan melalui satu pintu, karantina setelah sampai dan pulang dari Tanah Suci selama lima hari dan pemberian vaksin penguat bagi jamaah yang mendapatkan vaksin Covid-19 jenis Sinovac. "Regulasi itu masih sebatas informasi awal, belum final. Tapi jamaah tetap perlu kita informasikan untuk persiapan," katanya.
Artinya, kalau ada dari jamaah yang ingin berangkat dengan ketentuan yang ditetapkan sesuai regulasi baru, maka ia akan dilakukan pemilahan terhadap jamaah. Dengan regulasi tersebut termasuk pemberangkatan satu pintu dari Jakarta dan masa karantina lima hari setelah kedatangan di Tanah Suci otomatis menambah biaya transportasi, konsumsi dan akomodasi.
"Jadi kita harus pastikan mana jamaah yang mau berangkat dengan regulasi baru atau menunggu hingga kondisi pemberangkatan normal seperti sebelum pandemi," katanya.
Muharis menambahkan sebanyak 250 orang calon jamaah umroh yang ditunda keberangkatannya itu, sampai sekarang belum ada yang mengambil uangnya untuk kembali. "Kami memang sengaja tidak membuka peluang untuk itu, sebab setoran jamaah sudah kita gunakan untuk pembayaran tiket pesawat, hotel dan visa. Total uang jamaah di kami sekitar Rp 6 miliar," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H M Amin sebelumnya juga mengatakan, meskipun pemerintah sudah membuka keran untuk pemberangkatan jamaah umroh, namun sampai sekarang belum ada surat resmi. "Untuk memberikan sosialisasi dan informasi lebih lanjut kami tunggu hitam di atas putih dari pemerintah agar kita juga memiliki acuan dasar izin perjalanan umroh di tengah pandemi," katanya.