IHRAM.CO.ID, SYDNEY -- Pandemi virus corona telah melemahkan kekuatan China di Indo-Pasifik. Menurut laporan lembaga think tank Lowy Institute pada Ahad (5/12), ketidakpastian keamanan di kawasan itu dapat menghadirkan risiko perang yang signifikan.
Lowy Institute melaporkan, sekutu Amerika Serikat (AS) di kawasan dan kekuatan penyeimbang utama seperti India, tidak pernah lebih bergantung pada kapasitas dan kemauan Amerika. Terutama untuk mempertahankan penyeimbang militer dan strategis dalam menanggapi kebangkitan China.
Pada saat yang sama, Beijing telah berusaha untuk menghalangi negara-negara Asia Tenggara bergabung dengan koalisi AS. Beijing meningkatkan militernya dengan Rusia, Pakistan serta Korea Utara. Termasuk menciptakan trio kekuatan bersenjata nuklir yang selaras dengan China di wilayah tersebut.
"Apakah keseimbangan kekuatan militer yang muncul berkontribusi pada pencegahan dan stabilitas strategis di Indo-Pasifik adalah pertanyaan terbuka.
Kedalaman permusuhan, luasnya persaingan AS-China, dan ada beberapa titik nyala potensial berarti risiko perang menjadi signifikan," ujar laporan Lowy Institute yang berbasis di Sydney.