Jumat 10 Dec 2021 12:45 WIB

Saat Sedih dan Khawatir, Ingat Tiga Hal Ini

Tiga hal terpenting itu adalah kesabaran, rasa syukur, dan kepercayaan.

Rep: Zainur mahsir ramadhan/ Red: Esthi Maharani
Sabar/ilustrasi

Menilik secara bahasa, kata dia, kata sabar berasal dari bahasa Arab ‘sabr’ dan berasal dari akar kata yang berarti berhenti, menahan, atau menahan diri. Dalam bukunya (Sabar dan Syukur) Ibnul Qayyim, menurut Aisha, dijelaskan bahwa bersabar berarti memiliki kemampuan untuk menahan diri dari keputusasaan, menahan diri dari mengeluh, dan mengendalikan diri pada saat sedih atau khawatir.

“Menantu Nabi Muhammad Ali bin Abi Thalib mendefinisikan kesabaran sebagai 'mencari pertolongan Tuhan’,” lanjut Aisha.

Dia menambahkan, setiap kali dilanda kesedihan dan kekhawatiran, reaksi pertama yang harus dilakukan adalah selalu tertuju kepada Tuhan. Dengan mengenali Kebesaran dan Kemahakuasaan-Nya, kata dia, akan mulai dipahami bahwa hanya Tuhan yang dapat menenangkan jiwa yang bermasalah.

“Tuhan sendiri menyarankan kita untuk memanggil-Nya,” ucap Aisha yang memeluk Islam pada 2002 lalu itu.

Menyinggung keindahan nama Sang Pencipta dan memohon kepada Tuhan, lanjut Aisha, walaupun hanya dalam doa, adalah hal yang sangat indah. Apalagi, disebut dia, ketika banyak permohonan dengan menyebut nama-Nya.

Lebih jauh, kata dia, ketika sering menyebut nama sang pencipta untuk bersyukur, dapat membantu pribadi untuk fokus menjadi orang dengan sikap yang tenang dan sabar. “Manusia itu rapuh. Air mata kami jatuh, hati kami hancur dan rasa sakitnya terkadang hampir tak tertahankan. Bahkan para nabi, yang hubungannya dengan Tuhan tidak dapat diputuskan, merasa hati mereka mengerut dalam ketakutan atau kesakitan. Mereka juga memalingkan wajah mereka kepada Tuhan dan memohon kelegaan. Namun, keluhan mereka dikelilingi dengan kesabaran murni dan penerimaan murni atas takdir apa pun yang telah Tuhan tetapkan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kunci kesabaran, menurut dia, akan lebih mudah dilakukan dan didapat seiring dengan mengingat semua berkat dan nikmat dari sang pencipta yang diberikan kepada kita. “Mengingat Tuhan dan merenungkan kebesaran-Nya adalah kunci kesabaran, dan kesabaran adalah kunci surga abadi, anugerah terbesar Tuhan bagi makhluk rapuh bernama manusia,” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement