IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Mesir yang terkenal sebagai pakar fikih, Syekh Syihabuddin al-Qalyubi menceritakan sebuah kisah yang menunjukkan tentang keutamaan mandi pada Hari Jum'at. Kisah tersebut tertuang dalam kitab "An-Nawadir", yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit DIVA Press.
Diceritakan, suatu hari Isa bin Maryam bertemu dengan seorang pemburu di daratan. Pemburu itu membentangkan jerat perangkap hewan buruan. Akhirnya, sang pemburu pun menangkap kijang dengan jerat itu. Ketika kijang tersebut melihat Isa bin Maryam, Allah SWT memberikan kemampuan berbicara kepada kijang.
"Wahai Ruh Allah (Isa), sesungguhnya aku mempunyai anak-anak yang masih kecil. Sementara, aku terikat oleh jerat ini selama tiga hari. Maka, pintakanlah kepada pemburu untukku agar aku menyusui anak-anakku dan kembali kepada mereka."
Isa bin Maryam kemudian memberitahukan hal tersebut kepada si pemburu. Pemburu pun berkata, "Pasti, kijang tersebut tidak kembali."
Isa bin Maryam memberi tahu pernyataan pemburu kepada kijang. Lalu, kijang berkata, "Apabila aku tidak kembali, maka aku lebih jelek daripada orang-orang yang menemukan air pada hari Jum'at, sementara mereka tidak mandi."
Maka, perjanjian ditetapkan untuk kijang tersebut. Si kijang pergi kepada anak-anaknya dan kembali lagi kepada pemburu, karena takut terjadi perusakan janji. Ia pun pergi kepada pemburu. Isa bin Maryam menemukan sebuah bata dari emas merah. Allah SWT memerintahkan Isa agar memberikan bata tersebut kepada pemburu sebagai pengganti dari kijang.
Isa bin Maryam kemudian pergi ke tempat pemburu membawa bata emas. Namun, sebelum Isa sampai di rumah pemburu, ia mengetahui bahwa pemburu itu telah menyembelih sang kijang. Lalu, Isa meminta kepada Allah SWT,
"Semoga Allah SWT menghilangkan sebuah keberkahan dari pekerjaannya." Dan, memang kenyataannya demikian.