Adapun bagi murid yang berada di bawah bimbingan guru, tentu ia harus banyak bergaul dengan gurunya, juga dengan saudara-saudara yang turut membantunya dalam menempuh jalan tarekat. Jika ia telah menjadi arif, tak masalah baginya untuk bergaul dengan manusia mana pun karena saat itu di matanya hanya Allah yang terlihat.
“Perlu dicamkan bahwa yang menjadi tujuan utama adalah tafakkur, sedangkan uzlah (menyendiri) hanya sebagai media atau faktor pendukung,” kata Syekh Abdullah Asy-Syarqawi, yang merupakan Grand Syekh Universitas Al-Azhar Mesir dan Mufti Mazhab Syafi’i.
Advertisement