Dalam sebuah khabar disebutkan, “Bertafakkur sesaat lebih baik daripada ibadah 70 tahun.”
Syekh Abdullah menceritakan, ada seseorang yang bertanya kepada Ummu ad-Darda, “Amalan apa yang paling diutamakan Abu Darda?”
Ummu ad-Darda menjawab: “Tafakkur”. Dengan bertafakkur, seseorang bisa mendalami hakikat, mengagungkan Allah, dan mengutamakan segala hal yang diridhai-Nya. Dengan bertafakkur ia bisa menganggap hina semua hal yang dibenci Allah sehingga terdorong untuk meninggalkannya.
Dengan bertafakkur, seseorang juga bisa mengetahui keburukan-keburukan jiwa yang terselubung, kejahatan musuh, dan tipuan dunia. Ia juga bisa mengenali segala muslihat sehingga bisa dengan mudah menghindarinya dan selamat dari bahaya-bahaya yang ditimbulkannya.
Dengan menyendiri dan merenung, seorang murid melatih diri untuk berkhalwat, salah satu dari empat rukun tarekat (tiga rukun lainnya adalah bersikap diam, berlapar-lapar, dan bangun tengah malam).
“Ini bagi murid yang menempuh jalan tarekat sendirian,” jelas Syekh Abdullah.