Kamis 16 Dec 2021 05:15 WIB

Jejak Peninggalan Islam di Madrid, Ibu Kota Eropa yang Terlupakan

Pengingat paling jelas dari masa lalu Muslim Madrid terletak pada arsitektur.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Jejak Peninggalan Islam di Madrid, Ibu Kota Eropa yang Terlupakan. Sisa warisan Islam di Madrid
Foto:

Menurut Gil-Benumeya, komunitas Muslim kota itu selama pemerintahan Katolik tidak pernah tumbuh melampaui angka lima persen dan terkonsentrasi terutama di lingkungan tertentu yang dikenal sebagai morerías. Meskipun demikian, komunitas memiliki kepentingan politik yang signifikan.

“Menurut undang-undang yang berlaku di seluruh Kerajaan Kastilia, Muslim dan Yahudi tidak dapat memegang jabatan publik. Namun, di Madrid ada posisi publik yang setara dengan anggota dewan untuk urbanisme, yang selama berabad-abad dipegang oleh Muslim, meskipun faktanya itu tidak sah,” kata Gil-Benumeya.

Komunitas Muslim kota juga memiliki kekuatan sosial dan ekonomi, khususnya di industri pandai besi dan konstruksi. Bahkan, pemogokan pertama yang tercatat dalam sejarah kota ini diorganisir oleh pandai besi Muslim yang menentang langkah-langkah pemisahan dan relokasi yang diusulkan oleh umat Katolik pada 1482.

Akhirnya, pada 1502, penguasa Katolik Spanyol memilih mengusir penduduk Muslim di negara itu dan menawarkan pilihan sederhana kepada kelompok itu: pindah agama atau pergi. Komunitas Islam mulai menyusut baik jumlah maupun kekuatan.

Jejak yang terlihat terbatas

Saat ini sedikit yang tersisa dari warisan Islam yang bernilai selama berabad-abad. Itu bukan kebetulan, karena pada 1561 raja Katolik Philip II menamai Majrit menjadi Madrid, ibu kota Kekaisaran Spanyol.

photo
Pemandangan di Istana Alhambra, Spanyol. - (EPA)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement