IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Eko Hartono, menegaskan jamaah umroh belum ada yang diberangkatkan. Meski demikian pemerintah terus melakukan persiapan dari dalam dan luar negeri.
"Jamaah Indonesia blum berangkat. Persiapan terus dilakukan," kata Eko Hartono saat dihubungi Republika belum lama ini.
Eko mengatakan, banyak pertimbangan kenapa jamaah secara umum belum bisa diberangkatkan untuk umroh di masa pandemi ini. Salah satu di antaranya masalah karantina di Tanah Air selama 10 hari.
"Karantina 10 hari di Indonesia membuat cukup banyak yang tunda keberangkatan terutama karena pengaruhi harga dan waktu," katanya.
Eko mengatakan, saat ini keberangkatan pertama pada tanggal 23 Desember nanti merupakan pemiliki travel umroh yang jumlahnya tidak sampai 100 orang. Mereka diberangkatkan perdana untuk melihat situasi dan kondisi di lapangan.
"Kelompok perdana rencana berangkat 23 Desember, kemungkinan kurang dari 100 orang dan kebanyakan dari travel supaya melihat situasi lapangan," katanya.
Eko menuturkan, perjalanan umroh di masa pandemi ini akan menghabiskan waktu selama 24 hari termasuk 10 hari masa karantina. Sebelum pandemi paket perjalanan umroh hanya 9 hari.
"Ya sekitar 24 hari, termasuk 10 hari karantina di Jakarta," katanya.
Sementara itu dihubungi terpisah anggota pembina Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (Gaphura), Muharom Ahmad mengaku tidak tahu akan ada keberangkatan perdana pada tanggal 23 Desember itu. Menurutnya yang berhak menjawab hal ini adalah Kemenag.
"Saya tidak punya pengetahuan tentang itu, sebaiknya tanya langsung Pak Dirbina Umroh dan Haji Khusus Nur Arifin (Kemenag)," katanya.
Muharom menegaskan tidak tahu seperti apa teknis umroh perdana yang informasinya akan diberangkatkan tanggal 23 nanti. Gaphura belum bisa mengemontarin keberangkatan umroh perdana itu.
"Tapi saya tidak tahu teknisnya seperti apa jadi ga bisa komentar," katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Sarikat Penyelenggaraan Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi. Belum ada informasi keberangkatan umrah dan tanggal 23 itu hanya permintaan salah satu asosiasi.
"Belum, itu baru permintaan Amphuri," katanya.
Syam mengaku sampai saat ini belum menggelar rapat kapan waktu yang tepat untuk berangkat umroh dan di Sapuhi sendiri ada 26 orang sebagai pemimpin di PPI nya masing yang akan berangkat perdana. Dalam waktu dekat ini Sapuhi akan rapat dan hasilnya segera disampaikan.
"Insya Allah nanti kami sampaikan," katanya.