IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Islam merupakan agama yang mengajarkan kepada umat manusia bahwa untuk menjadi Muslim tidak ada unsur pemaksaan. Artinya, masuk Islam haruslah dengan pilihan sendiri, dari dorongan hati yang paling dalam. Siapapun yang memaksa manusia untuk masuk Islam, tidak bisa dibenarkan.
Namun, ketika seseorang sudah menyatakan diri masuk Islam, ia sebenarnya bukan dipaksa, tetapi dituntut untuk disiplin dalam menjalankan ajaran Islam. Hal ini disampaikan Kombes Pol (Purn) H Muhammad Yahya Agil dalam salah satu khotbah sholat Jumat di Masjid Istiqlal pada 18 Juni 2021, dilansir dari laman resmi Masjid Istiqlal.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah Ayat 256.
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah: 256).