Ahad 19 Dec 2021 18:58 WIB

Wali Kota: Lonjakan Kasus Omicron di London Mengkhawatirkan

Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar”.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Orang-orang mengantre untuk check in Eurstar di Stasiun Kereta St Pancras di London, Jumat (17/12). Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya menyusul merebaknya varian omicron di wilayah itu.
Foto: AP Photo/Anna Johnson
Orang-orang mengantre untuk check in Eurstar di Stasiun Kereta St Pancras di London, Jumat (17/12). Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya menyusul merebaknya varian omicron di wilayah itu.

IHRAM.CO.ID, LONDON – Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya. Hal itu menyusul merebaknya penyebaran Covid-19 varian Omicron.

“Lonjakan kasus varian Omicron di seluruh ibu kota sangat mengkhawatirkan. Jadi kami sekali lagi menyatakan insiden besar karena ancaman Covid-19 ke kota kami,” kata Khan pada Sabtu (18/12).

Baca Juga

Insiden besar didefinisikan sebagai peristiwa dengan berbagai konsekuensi serius yang memerlukan penerapan penanganan khusus. Tujuannya membantu otoritas-otoritas terkait saling mendukung guna mengurangi gangguan layanan di kota. 

Khan mengungkapkan saat ini lembaga-lembaga utama di London sedang menjalin kerja sama erat guna meminimalkan dampak penyebaran Omicron terhadap kota tersebut. “Hal itu termasuk membantu  melindungi program vaksinasi penting,” ujar Khan.

Pada 8 Januari lalu, Khan sempat mengumumkan insiden besar menyusul lonjakan tajam kasus baru Covid-19. Dia membatalkan perintahnya sebulan kemudian seiring menurunnya angka infeksi. Lebih dari 65 ribu kasus baru Covid-19 dikonfirmasi di London selama sepekan terakhir. 

Sebanyak 26.418 kasus dilaporkan dalam 24 jam terakhir (17-18 Desember). Itu merupakan jumlah penularan harian tertinggi yang pernah dicatatkan London sejak awal pandemi. Sejauh ini Inggris sudah mencatatkan 9,58 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 128 ribu jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement