Namun, keamanan telah meningkat di bawah Taliban, di mana organisasi bantuan dapat melakukan perjalanan ke sebagian besar Afghanistan, termasuk daerah yang selama bertahun-tahun terlarang selama perang. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior kemanusiaan yang berbicara dengan syarat anonim, karena pejabat tersebut tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang masalah ini.
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan-badan PBB telah memperingatkan krisis kemanusiaan yang dihadapi Afghanistan dan 38 juta penduduknya. Rumah sakit sangat kekurangan obat-obatan, hingga 95 persen dari semua rumah tangga menghadapi kekurangan makanan. Di samping itu, tingkat kemiskinan melonjak hingga 90 persen dan afghani, mata uang nasional, terjun bebas.
Namun, Pakistan berada di garis depan dalam menyerukan keterlibatan dunia di Afghanistan. Qureshi mengatakan pada Jumat lalu, bahwa dia telah memperingatkan dalam pembicaraan dengan banyak menteri luar negeri, termasuk dengan Menlu AS Antony Blinken di Washington, bahwa kehancuran total di Afghanistan akan merugikan upaya memerangi terorisme dan memicu eksodus besar-besaran dari negara itu.
Akibatnya, pengungsi akan menjadi migran ekonomi, yang berarti mereka tidak ingin tinggal di negara tetangga Pakistan dan Iran, tetapi akan mencoba untuk mencapai Eropa dan Amerika Utara.
Qureshi juga memperingatkan bahwa jika warga Afghanistan dibiarkan tanpa bantuan, kelompok-kelompok militan seperti al-Qaeda dan afiliasi Negara Islam di kawasan akan berkumpul kembali dan berkembang di tengah kekacauan.