Senin 20 Dec 2021 21:00 WIB

Meneladani Semangat Produktif Imam Nawawi

Imam Nawawi telah aktif menulis sejak memasuki usia 25 tahun.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
ulama (ilustrasi), ilustrasi ulama
Foto:

Salah satu kitabnya yang banyak diapresiasi oleh para ulama dunia adalah Minhajut Thalibin, kitab fiqih pokok yang representatif dalam mazhad Syafi’i. Dalam disiplin hadits, an-Nawawi menulis Syarah Muslim, Riadusshalihin, Al-Arba’in an-Nawawi, dan Khulashatul Ahkam min Muhimmatis Sunan wa Qawa’idil Islam, Syarah Sahih Bukhari, dan al-Adzkar. Dia juga menulis Al-Irsyad, At-Taqrib, dan Al-Irsyad ila bayanil Asma’il Mubhamat. 

Dalam disiplin fiqih, ia menulis Raudhatuth Thalibin, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, Al-Minhaj, Al-Idhah, dan At-Tahqiq. Dalam disiplin pendidikan dan etika, ia menulis Adabu Hamalatil Qur’an dan Bustanul Arifin. 

 

Dalam disiplin biografi dan sejarah, ia menulis Tahdzibul Asma’ wal Lughat dan Thabaqatul Fuqaha’. Dan dalam disiplin bahasa, ia menulis Tahdzibul Al-Asma’ wal Lughat bagian kedua dan Tahrirut Tanbih. Hampir seluruh kitab ciptaan Imam Nawawi digunakan sebagai bahan pendidikan dasar di kebanyakan pesantren dan lembaga pendidikan Islam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement