Senin 20 Dec 2021 17:16 WIB

Masjid di Malaysia jadi Tempat Penampungan Korban Banjir

Masjid di Malaysia akan memberikan bantuan yang sesuai untuk korban banjir

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
asjid-masjid di Kuala Lumpur dan Putrajaya, Malaysia, telah membuka pintu mereka untuk menampung sementara ratusan orang yang terdampar akibat hujan deras dan banjir.
Foto: about Islam
asjid-masjid di Kuala Lumpur dan Putrajaya, Malaysia, telah membuka pintu mereka untuk menampung sementara ratusan orang yang terdampar akibat hujan deras dan banjir.

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Masjid-masjid di Kuala Lumpur dan Putrajaya, Malaysia, telah membuka pintu mereka untuk menampung sementara ratusan orang yang terdampar akibat hujan deras dan banjir. Keputusan untuk membuka penampungan di masjid-masjid itu diumumkan pada Ahad (19/12) oleh Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Idris Ahmad.

"Masjid sudah siap dan juga akan memberikan bantuan yang sesuai. Masjid juga mengelola bantuan sembako melalui program Dapur It'am dan Jawi Food Bank," ujar Idris dalam keterangan yang dikutip Bernama, dilansir Senin (20/12).

Baca Juga

Banjir akibat hujan deras di Malaysia telah membuat lebih dari 15.000 orang mengungsi dari rumah mereka, serta menutup puluhan jalan, dan mengganggu pengiriman.

Lebih dari 66.000 personel dari polisi, tentara, dan pemadam kebakaran telah dikerahkan secara nasional untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang terdampar karena air banjir dan membawa mereka ke tempat penampungan.

Selain Kuala Lumpur dan Selangor, negara bagian lain yang terkena dampak banjir adalah Kelantan, Pahang, Melaka, Negeri Sembilan dan Terengganu. Selain bantuan yang diberikan oleh masjid, Dewan Agama Islam Wilayah Federal (MAIWP) akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada para korban.

Universiti Teknologi Mara (UiTM) juga menjadikan masjidnya sebagai tempat penampungan sementara bagi semua korban banjir.

"Bantuan banjir bandang khusus untuk warga UiTM juga telah dibentuk menyusul kejadian ini, dikelola oleh divisi zakat, kontribusi dan wakaf universitas," katanya dalam sebuah pernyataan.

Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, terutama di pantai timur negara itu. Namun hujan deras yang dimulai pada Jumat pagi dan berlanjut hingga Sabtu lalu menerjang paling buruk di negara bagian barat di Selangor, wilayah terkaya dan terpadat di Malaysia di sekitar ibu kota Kuala Lumpur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement