IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengimbau seluruh pembimbing haji dan umroh agar menguasai teknologi.
Hilman mengungkapkan, saat ini Pemerintah Arab Saudi sudah mulai mempersiapkan sebuah prosedur dan sistem digitalisasi penyelenggaraan haji dan umroh pada masa pandemi ini.
"Ada banyak hal yang harus kita persiapkan terutama untuk sistem teknologi, pembimbing haji harus bisa menggunakan device (perangkat)," kata Hilman dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (22/12).
Saat ini, Hilman menyebut pembimbing haji dan umroh tidak hanya dibekali dengan fiqih haji, tetapi juga harus bisa memanfaatkan perangkat teknologi. Sembari bercanda, ia mengatakan ponsel pembimbing haji dan umroh tidak boleh jadul.
Ia lantas bercerita saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Agama beberapa waktu lalu ke Arab Saudi. Ia berkesempatan mengunjungi Masjidil Haram.
Kala itu, ia harus rela tertahan setengah jam untuk memasuki Baitullah, walaupun dirinya sudah mengantongi undangan dari salah satu Menteri Arab Saudi. Hal ini disebabkan pemeriksaan yang begitu ketat menggunakan QR Code.
Berbekal pengalaman ini, sebagai langkah mitigasi kedepannya, Pemerintah Indonesia akan terus mengkaji berbagai persiapan penyelenggaraan haji dan umroh agar jamaah Indonesia saat datang ke Tanah Suci tidak mengalami kendala.
"Jadi ini yang akan diantisipasi, kita coba mitigasi ke depan agar jamaah kita begitu datang ke sana tidak mendapatkan banyak kendala tentang prosedur dan protokol kesehatan," ujarnya.