IHRAM.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap peran Nahdlatul Ulama (NU) di usia 100 tahun keduanya terus berkembang secara global. Wapres berharap peran NU tidak hanya kebangsaan di dalam negeri tetapi juga memiliki peran global.
Hal itu disampaikan Wapres saat menerima Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Luar Negeri di Ruang Diamond, Hotel Emersia Lampung, Rabu (22/12).
"NU sebenarnya itu lambangnya itu inspirasinya inspirasi dunia, mendhodkan dunia, men-NU-kan dunia, caranya berpikir, cara berperilaku, ini tugas berat buat kita," ujar Wapres.
Wapres meminta PCI NU di luar negeri untuk terus menyiarkan NU di luar negeri, khususnya memperkenalkan visi NU. Ia mengatakan, visi NU adalah misi perbaikan baik untuk aqidah maupun kemasyarakatan.
Ia meyakini sebaran keanggotaan PCI NU luar negeri berpotensi besar bagi NU dalam menjalankan peran organisasi. Karena itu, ia berharap PCI NU Luar Negeri ikut berperan optimal mengembangkan NU di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Semua itu tergantung daripada SDM kita, nah potensi yang kita memiliki sebenernya itu cukup besar baik potensi umat maupun SDM, anda semua SDM unggul," katanya.
Ia juga mengingatkan, pekerjaan rumah NU selama ini adalah mengubah potensi besar umat menjadi kekuatan bagi NU. Mustasyar PBNU ini pun meyakini jika Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus NU yang tersebar di berbagai lokasi dikelola dengan baik, maka potensi besar ini dapat berubah menjadi sebuah kekuatan besar yang berdampak pada kemaslahatan umat.
"Mengubah potensi menjadi kekuatan. Bagaimana potensi yang besar menjadi suatu kekuatan yang bisa kita jadikan gerakan melalui perbaikan-perbaikan," katanya.
Audiensi dilanjutkan dengan diskusi dan laporan dari beberapa perwakilan PCI NU luar negeri yang hadir. Seluruh perwakilan secara singkat melaporkan program kerja dan kegiatan lainnya yang telah dilakukan di wilayah masing-masing.
Hadir dalam audiensi ini diantaranya PCI NU Tiongkok Imron Rosyadi Ahmad, PCI NU Brunei Darussalam Didi Supardi dan Saptono, PCI NU Turki Ahmad Munji, PCI NU Belanda Ibnu Fikri, PCI NU Australia M. Taqiyuddin, PCI NU Mesir Tubagus Mansur, dan PCI NU Malaysia M. Taufik.