IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang merayakan pergantian tahun baru Masehi dengan berbagai kegiatan seperti berpesta hingga menyalakan kembang api. Namun bagaimana seorang Muslim menyikapi pergantian tahun baru Masehi?
Anggota komisi dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Misbahul Munir mengatakan peringatan tahun baru lebih baik dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang memiliki nilai manfaat bagi perbaikan diri di masa mendatang. Karena itu menurutnya mengisi tahun baru dengan bermuhasabah jauh lebih baik. Kiai Misbah juga mengimbau umat Muslim agar tidak melakukan pemborosan dalam merayakan tahun baru. Sebab Islam melarang perbuatan boros.
"Berkaitan dengan tahun baru kita ucapkan selamat tahun baru semoga kita makin baik lagi dalam berkiprah menjadi hamba Allah SWT memberi manfaat kepada umat manusia seluas luasnya terkait dengan kegiatan masyarakat di tahun baru yang akan datang ini kami menghimbau untuk selalu memberi asas manfaat, manfaat kepada diri keluarga dan masyarakat umum apapun bentuk kegiatannya bermuhasabah juga berintrospeksi," kata kiai Misbah kepada Republika,co.id pada Kamis (30/12).
Kiai Misbah mengajak umat untuk bermuhasabah dan mengingat-ingat akan ajal yang kian hari kian dekat dengan dekat. Karena itu, menurutnya setiap Muslim harus berlomba mengisi hari-harinya dengan amal saleh. Kiai Misbah juga mengingatkan agar masyarakat yang akan memperingati pergantian tahun Masehi untuk tetap menjaga protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.
"Dengan bertambahnya tahun berarti bertambahnya umur berarti juga kita bertambah dekat kepada Allah SWT, tambah dekat dengan kematian, sejatinya kita ini rugi bertambah tahun yang tidak rugi itu hanya orang orang yang beriman dan orang yang beramal sholeh dan orang yang saling mengingatkan dengan kebenaran dan kesabaran dan hindari perilaku yang negatif selama peringatan tahun baru tetap jaga," katanya. Andrian Saputra