Sabtu 01 Jan 2022 04:35 WIB

Menag Berdoa Allah SWT Senantiasa Memberkati Indonesia

Semoga Allah SWT senantiasa memberkati seluruh masyarakat Indonesia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Menag Yaqut Cholil Qoumas
Foto: Kemenag
Menag Yaqut Cholil Qoumas

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memanjatkan doa di penghujung akhir tahun 2021. Ia berdoa, agar Allah SWT senantiasa memberkati seluruh masyarakat Indonesia di tahun-tahun ke depan.

"Selamat tahun baru 2022 M. Semoga Allah SWT senantiasa memberkati seluruh masyarakat Indonesia. Mari kita doakan bangsa ini, agar segera dibebaskan dari berbagai wabah dan marabahaya," kata dia saat memberikan sambutan kegiatan Dzikir Nasional, Jumat (31/12).

Menag juga menyebut bangsa Indonesia lahir dan tumbuh dalam keragaman keyakinan, bahasa dan adat istiadat. Lalu, kebaikan datang dan menjadi pengingat antara satu dengan yang lainnya.

Cita-cita bersama dalam melawan kolonialisme telah menyatukan beragam perbedaan menjadi kekuatan. Dengan demikian, hari ini setiap pihak bisa menyaksikan Indonesia yang rukun, damai dan sejahtera.

Semua itu bisa terwujud karena semua orang meyakini kebaikan lebih utama untuk dikerjakan, daripada sibuk memperlebar kebaikan. Kebaikan telah menjadikan perbedaan itu seakan begitu saling mendekatkan.

"Konsensus atas kebaikan inilah yang menguatkan kita untuk tetap dalam ukhuwah yang kokoh, teguh dan istiqomah," ujar dia.

Tak hanya itu, ia juga mengajak setiap elemen masyarakat agar terus bersama dalam barisan dan menciptakan kebaikan-kebaikan. Hari ini dan ke depan, tantangan akan semakin berat dan dinamis.

Karena itu, Menag Gus Yaqut mengajak agar setiap bangsa agar menyiapkan agenda-agenda kebaikannya, yang memberi manfaat dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan.

"Mari kita tumbuhkan rasa saling percaya, saling menghormati dan saling menyayangi, di tengah perbedaan," ucapnya.

Tahun 2022 merupakan momentum bangsa Indonesia untuk meneguhkan kembali solidaritas dan soliditas. Dari Sabang sampai Merauke, bangsa ini saling bergandeng tangan untuk saling menguatkan dan meneguhkan. Kebersamaan disebut telah menjahit kepiluan menjadi keteguhan. // Zahrotul Oktaviani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement