REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Militer Israel pada belum lama ini melancarkan serangan yang menyasar kelompok militan di Jalur Gaza. Serangan itu berlangsung sehari setelah penembakkan roket dari wilayah yang dikuasai Hamas.
Berdasarkan video yang direkam di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, menunjukkan tiga ledakan besar dan jet tempur terdengar terbang di atas kepala. Sejauh ini belum ada konfirmasi terkait korban jiwa maupun luka-luka akibat serangan tersebut.
Militer Israel mengatakan, serangan itu menargetkan fasilitas pembuatan roket dan pos militer Hamas. Israel menyalahkan kelompok Hamas atas kekerasan yang berasal dari wilayah yang dikuasainya.
Serangan udara itu terjadi sebagai pembalasan atas dua roket yang ditembakkan dari Gaza pada Sabtu (1/1), yang mendarat di Laut Mediterania di lepas pantai Israel tengah. Sejauh ini, tidak diketahui apakah roket-roket itu dimaksudkan untuk menghantam Israel. Tetapi kelompok-kelompok militan yang berbasis di Gaza sering melakukan uji coba rudal ke arah laut. Tidak ada laporan korban akibat peluncuran roket tersebut.
Sejauh ini, tidak ada tembakan roket lintas perbatasan sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang 11 hari pada bulan Mei lalu. Gencatan senjata itu ditengahi oleh Mesir dan mediator lainnya. Hamas mengatakan, Israel tidak mengambil langkah serius untuk meringankan blokade yang diberlakukan di Gaza.
Kelompok militan lainnya seperti Jihad Islam mengancam eskalasi militer, jika Israel tidak mengakhiri penahanan administratif seorang tahanan Palestina yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 130 hari. Sementara Pada Rabu (29/12), militan Palestina di Gaza menembak dan melukai seorang warga sipil Israel di dekat pagar keamanan. Kemudian Israel menanggapi dengan tembakan tank yang menargetkan beberapa situs Hamas, sehingga terjadi baku tembak pertama dalam beberapa bulan.