IHRAM.CO.ID, RIAU -- Beberapa waktu lalu, Republika berkesempatan mengunjungi Puncak Kompe, dekla menjadi salah satu andalan kuliner yang wajib dicoba saat datang ke lokasi wisata yang dapat ditempuh dari Pekanbaru sekitar dua jam itu. Dekla merupakan olahan dari minuman kelapa muda.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau berhasil memberdayakan masyarakat di Desa Koto Mesjid. Dekla menjadi salah satu pengembangan dari desa wisata Koto Mesjid.
Wisatawan akan merasakan sensasi berbeda saat menikmati olahan kelapa muda itu. Kini air kelapa yang biasanya diseruput dari dalam batok kelapa, berubah menjadi jeli segar yang tetap bisa melepas dahaga setibanya di Puncak Kompe.
Jangan membayangkan air kelapa yang biasanya dinikmati itu berubah menjadi terlalu manis karena disajikan dalam bentuk jeli. Uniknya, meskipun sudah berbentuk jeli, rasa asli air kelapa yang segar dan tidak terlalu manis tetap terasa. Bahkan rasanya tetap seperti menikmati air kelapa namun dalam bentuk jeli lembut.
Pengelola UMKM Dekla Refni Juita menuturkan setelah adanya program binaan dari PHR dan STP Riau, dekla menjadi salah satu andalan kuliner di desa wisata itu. "Awalnya kami hanya jual dekla dari rumah ke rumah, berkat adanya CSR ini banyak wisatawan berkunjung ke desa kami dan meningkatkan penjualan dekla juga," kata Refni.
Dekla dijual di Puncak Kompe seharga Rp 20 ribu. Tak beda dengan penyajian kelapa muda bisanya, dekla juga disajikan dalam keadaan dingin. Buah kelapa untuk menyajikan dekla juga sudah dikemas dengan baik dan dilapisi plastik wrap sehingga memudahkan wisatawan untuk menikmatinya.