Senin 03 Jan 2022 19:30 WIB

Menag Ingatkan Ceramah tak Boleh Pancing Emosi Publik

Ketika berceramah mengedepankan cara-cara santun dan sesuai ajaran Islam.

Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Foto: Kemenag
Menag Yaqut Cholil Qoumas.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para ustadz atau dai agar ketika berceramah mengedepankan cara-cara santun dan sesuai ajaran Islam yang rahmatan lil 'aalamin serta tak boleh memancing emosi publik.

"Ceramah harus disampaikan dengan hikmah dan mauidhah hasanah. Bukan dengan cara-cara menghina dan memprovokasi. Hal itu bukan mengundang simpati, tapi emosi," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (3/1).

Baca Juga

Pernyataan Yaqut itu menanggapi perusakan pondok Pesantren As-Sunnah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Ahad (2/12/2021) sekitar pukul 02.10 WITA.Peristiwa perusakan diduga dipicu oleh viralnya ceramah ustad dari Ponpes As-Sunnah yang mengatakan Makam Selaparang, Sukarbela, Alibatu, sebagai tain basong (kotoran anjing).

Menag meminta semua pihak untuk menahan diri dan mendorong agar kasus ini segera dituntaskan. Di sisi lain, dia juga menyesalkan perusakan terhadap pesantren tersebut."Tindakan sekelompok orang yang main hakim sendiri merusak pesantren dan harta benda milik orang lain tidak bisa dibenarkan dan jelas merupakan pelanggaran hukum," kata dia.

 

Menag meminta aparat keamanan untuk mengusut kasus ini sesuai aturan hukum yang berlaku. Ia juga berharap masyarakat setempat tetap tenang, tidak terpancing dengan aksi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement