Ruang daring di India penuh dengan kebencian dan pelecehan terhadap wanita. Hal ini telah memperkuat kekhawatiran tentang sifat terorganisir dari intimidasi virtual dan ancaman kekerasan yang ditargetkan, khususnya kekerasan seksual. Selain itu juga dikerahkan untuk mencoba membungkam perempuan, terutama mereka yang kritis terhadap beberapa kebijakan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Sementara , Wanita Muslim berada di garis depan salah satu gerakan protes terbesar di India dalam beberapa dekade terakhir. Pada awal 2020, ribuan orang memblokir jalan dan mengadakan demonstrasi. Itu dilakukan sebagai protes atas undang-undang kewarganegaraan baru yang dianggap berprasangka buruk terhadap umat Islam.
Anggota Parlemen India dan pemimpin partai oposisi Kongres, Karti Chidambaram menulis di Twitter bahwa dia terkejut bahwa mereka yang bertanggung jawab tampaknya merasa berani. Hal ini karena kurangnya tindakan pemerintah pada lelang sebelumnya.
"Tidak dapat diterima bahwa proyek kebencian anti-Muslim yang berbahaya ini kembali," katanya.