Kamis 06 Jan 2022 05:11 WIB

Isu Aljazair dan Muslim dalam Pemilihan Presiden Prancis

Pemilihan Prancis hanya beberapa bulan lagi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Bendera Prancis.
Foto:

Sementara bagi orang Aljazair, perang yang mereka lakukan adalah perang pembebasan, sedangkan di Prancis dikenang secara berbeda. Seorang sejarawan Prancis mengatakannya dengan tajam ketika dia mengatakan, perang Aljazair adalah perang saudara Prancis. Bagi Prancis, wilayah Aljazair adalah inti dari apa yang membuat negara itu menjadi kerajaan besar.

Lantas bisakah identitas Prancis mentolerir Muslim yang tinggal di Prancis?

Perang di Aljazair menunjukkan bahwa Prancis tidak mau berbagi kekuasaan dengan mereka yang dianggap lebih rendah, terutama mereka yang menganut agama Islam. Dalam politik Prancis kontemporer, pertanyaan-pertanyaan ini penting dan meledak-ledak.

Apalagi Prancis adalah salah satu negara di Eropa dengan populasi Muslim terbesar yang jumlahnya lebih dari 4 juta. Namun Prancis tidak mengumpulkan angka secara resmi. Upaya Prancis dalam beberapa tahun terakhir untuk membentuk kembali komunitas Muslim di negara itu membuat aktivis di negara itu mengklaim itu sebagai upaya pengelolaan kolonial agama Muslim oleh negara, seperti yang dilakukan negara itu ketika menjajah Aljazair. 

Dengan pemilihan presiden Prancis yang tinggal empat bulan lagi, pertanyaan seputar identitas akan memicu perdebatan sengit lebih lanjut. Setiap politisi yang mengakui kesalahan masa lalu membuka pintu untuk membahas perlakuan Prancis terhadap minoritasnya, khususnya Muslim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement