Senin 10 Jan 2022 10:44 WIB

Tiga Program Kerja Delegasi Kesthuri di Saudi

Kesthuri menerbangkan tim delegasinya dengan tiga program kerja

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana lambat ini, jamaah umroh mengelilingi Ka
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana lambat ini, jamaah umroh mengelilingi Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kesatuan Tour Travel Haji Umroh Republik (Kesthuri) menerbangkan tim delegasinya sebanyak 25 orang yang merupakan pemilik penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU). Ketua Delegasi Kesthuri Hidayat Wijayanto mengatakan ada tiga program kerja yang akan dijalankan delegasi.

Pertama, memantau dan memahami secara utuh pelaksanaan operasional umrah di masa pandemi, mempelajari lebih jauh sistem visa. Kedua menjalin kemitraan strategis dengan partner penyelenggara umroh di Arab Saudi. Ketiga memetakan dan memitigasi permasalahan yang dialami oleh penyelenggara umroh yang tergabung dalam Kesthuri.

Baca Juga

"Kita akan kerjasama untuk menyelesaikan dana-dana kita di sana. Ada sekitar 14 juta SAR atau setara Rp 58 miliar, semoga kita bisa bertemu dengan pihak muasasah, otoritas di sana untuk kita mediasi menyelesaikan masalah ini," kata Hidayat Wijayanto, saat ditemui Republika, Ahad (9/1/2022)

Hidayat mengatakan, tim delegasi juga akan melakukan kontrak panjang kembali dengan masing-masing hotel. Terlebih lagi dana jamaah umroh yang tertunda keberangkatannya sejak tahun 2019 telah dibayarkan kepada pihak-pihak hotel di sana.  

 

"Dana itu berada di hotel-hotel yang sudah kita lakukan booking serial waktu tertunda 27 Februari dua tahun yang lalu," katanya.

Hidayat menuturkan, tim delegasi yang berangkat ini merupakan perwakilan dari DPD Kesthuri di seluruh Indonesia. Tim ini diberangkat pada pukul 00.15 WIB, oleh maskapai Emirat Airline EK0359.

"Insya Allah pesawat ini akan landing di Madinah," katanya.

Hidayat memastikan semua tim delegasi Kesthuri telah menyelesaikan prosedur persiapan keberangkatan umroh. Prosedur standar itu di antaranya skrining kesehaan, PCR test, dan booking hotel karantina di Madinah.

"Insya Allah mudah-mudahan semuanya akan berjalan dengan baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement