Kamis 13 Jan 2022 05:10 WIB

Arkeolog Temukan Makam Kuno dengan Jalan Raya

Arkeolog temukan orang yang tinggal telah membangun jalan menuju pemakaman jarak jauh

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Makam Kuno Arabia di Al Ula Ungkap Jalan Raya Berusia 4.500 Tahun
Foto:

Penelitian terbaru tim UWA, dengan Dr. Matthew Dalton sebagai penulis utama, menggunakan analisis citra satelit, foto udara, survei tanah, dan penggalian untuk menemukan dan menganalisis jalan pemakaman di area seluas setidaknya 160 ribu km persegi di barat laut Arabia.

Mereka mencatat lebih dari 17.800 makam berbentuk liontin di wilayah studi utama mereka di kabupaten AlUla dan Khaybar, di mana sekitar 11 ribu di antaranya merupakan bagian dari jalan pemakaman.

Baik di dataran basal atau melewati gunung, konsentrasi struktur pemakaman terpadat di jalan ini terletak di dekat sumber air permanen. Arah jalan menunjukkan bahwa banyak yang digunakan untuk melakukan perjalanan antara oasis besar, termasuk Khaybar, AlUla dan Tayma.

Jalan lain memudar ke lanskap sekitar oasis, menunjukkan bahwa mereka digunakan untuk memindahkan kawanan hewan peliharaan ke padang rumput terdekat selama periode hujan.

Direktur proyek, Dr Hugh Thomas, mengatakan penelitian yang dilakukan tim UWA dan rekan-rekannya di Alula dan Khaybar menunjukkan betapa pentingnya arkeologi wilayah ini, juga untuk memberikan pemahaman tentang Neolitik dan Zaman Perunggu di Timur Tengah.

“Temuan kami menunjukkan bahwa struktur ini menghubungkan berbagai oasis berpenduduk, terletak di area yang luas, dan bahwa jalan pemakaman didirikan sekitar 4.500 tahun yang lalu. Mereka sangat padat di sekitar Khaybar, yang merupakan salah satu lanskap pemakaman terpadat yang terlihat di mana pun di dunia,” jelasnya

RCU telah memulai masterplan 15 tahun, The Journey Through Time, untuk meregenerasi AlUla dan sebagian Khaybar sebagai tujuan global terkemuka untuk warisan budaya dan alam.

José Ignacio Gallego Revilla, direktur eksekutif Arkeologi, Penelitian Warisan dan Konservasi RCU, mengatakan: "Masih banyak lagi yang akan datang pada tahun 2022 dan tahun-tahun mendatang saat kami mengungkapkan kedalaman dan luasnya warisan arkeologi daerah tersebut, yang selama beberapa dekade kurang terwakili tetapi yang akhirnya akan memiliki pertunjukan yang layak di Institut Kerajaan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement