Selama bertahun-tahun, masjid ini dan banyak bangunan bersejarah lainnya di Samarkand, telah menjadi sumber perdebatan di antara pengunjung, penduduk setempat, cendekiawan, pemerintah, dan badan internasional. Beberapa mengatakan perbaikan diperlukan untuk melindungi situs-situs ini dan mengamankan pendapatan vital dari pariwisata.

Sedangkan yang lainnya keberatan dengan apa yang mereka lihat sebagai restorasi ceroboh yang merusak struktur asli dan disertai dengan pembongkaran lingkungan yang dianggap tidak layak konservasi.

UNESCO telah memberikan status Warisan Dunia ke berbagai lokasi di Uzbekistan, termasuk Samarkand, kota yang disebutnya sebagai Persimpangan Budaya. Namun organisasi tersebut telah berulang kali mengkritik pekerjaan pembangunan kembali. 

Argumen semacam itu telah bergemuruh selama beberapa dekade, tetapi itu sekarang mungkin berubah. Inisiatif terbaru menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih kolaboratif, yang bertujuan untuk melestarikan sejarah Samarkand secara berkelanjutan, mulai muncul.

Uzbekistan, dan khususnya kota Samarkand, menampung beberapa arsitektur Islam paling terkenal di dunia dan telah lama menjadi subjek daya tarik tergila-gila dalam budaya Barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika