Kamis 13 Jan 2022 14:09 WIB

Komisi VIII Usul Keberangkatan Jamaah Umroh tak Terpusat di Jakarta

One gate policy diusulkan bisa dilakukan di beberapa daerah

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.
Foto: saudigazette
Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Muhammad Ali Ridho menyampaikan masukan terkait sistem satu pintu atau One Gate Policy yang diagendakan Kementerian Agama (Kemenag) untuk keberangkatan umroh. Ia berharap sistem ini tidak hanya berpusat di Jakarta.

"Saya mendukung one gate policy. Tapi, saya mengusulkan agar ini bisa dilakukan di beberapa daerah," kata dia dalam rapat kerja (raker) bersama Kemenag, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga

Ia menilai, jika hal ini dilakukan terpusat di Jakarta saja, nantinya akan ada keramaian yang perlu dihindari. Kondisi di Asrama Haji Pondok Gede akan menimbulkan penumpukan, baik jamaah yang datang maupun yang mau berangkat.

Anggota dari Fraksi Partai Golkar ini juga mempertanyakan keefektifan dari sistem tersebut. Jika jamaah dikumpulkan terlebih dulu di asrama haji Jakarta, sementara ia berasal dari luar kota, apakah bagasi milik jamaah juga ikut transit di asrama haji.

"Saya tidak membayangkan, kalau dikumpulkan di asrama haji Jakarta, termasuk bagasinya apakah juga ikut ke asrama haji? Ini mohon dipertimbangkan," ujarnya.

Ali Ridho menyebut ia mendukung sistem dari titik terpusat ini. Namun, ia meminta agar Kemenag mempertimbangkan untuk membuka opsi lain di luar Jakarta, untuk menghindari penumpukan jamaah.

Lebih lanjut, ia menyoroti berbagai perubahan kebijakan yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi, termasuk dalam kehidupan sosialnya. Terkait haji, ia mendapat sebuah informasi baru akan kebijakan yang berhubungan dengan muassassah.

Jika dahulu penyelenggaraan haji dilakukan melalui muassassah, nantinya akan dilakukan melalui 'Syarikat' atau PT. Jika hal ini terjadi, maka akan ada orientasi profit di dalamnya, dimana dulunya bersifat nirlaba.

"Informasi yang saya sampaikan, tentunya bisa menjadi masukan bagi Kemenag untuk mencari informasi lebih banyak dan lebih luas, keterkaitan dengan penyelenggaran haji ke depan. Tentunya akan kita bicarakan dengan Komisi VIII dan Panja, berkaitan perubahan pola dari sebelumnya," ucap dia.

Terkait persiapan akomodasi, transportasi dan makanan bagi jamaah, ia berharap Kemenag bisa mencari informasi lebih mendalam, agar bisa dibicarakan bersama dengan Komisi VIII.

Terakhir, Ali Ridho menyoroti soal kuota jamaah haji 1443 H nanti. Mengingat waktu persiapan yang sudah semakin dekat, ia meminta Kemenag bisa mendapatkan informasi kepastian haji yang berkaitan dengan persiapan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement