Apalagi, penggunaan produk halal menjadi bagian dari perintah agama dan tatanan kehidupan bagi umat Islam. Menurutnya, kehalalan suatu produk dapat mencakup sifat, zat, maupun prosesnya.
"Seluruh aspek halal tersebut telah menjadi faktor pertimbangan masyarakat muslim global dalam memilih produk yang berkualitas," ujarnya.
Karena itu, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini pun mengatakan, industri produk halal harus terus dikembangkan di Madura, baik makanan dan minuman, pertanian, perikanan dan kelautan, pariwisata dan beragam potensi besar lainnya. Ini dilihat dari struktur ekonomi Kabupaten Bangkalan misalnya, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan yang terbesar, yaitu 25 persen.
Namun demikian, kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Bangkalan saat ini masih kecil, yakni sekitar 2,5 persen di mana kontribusi terbesarnya sekitar 38 persen diperoleh dari industri pengolahan makanan dan minuman.
"Artinya, kebutuhan terbesar dalam rangka memenuhi sertifikasi halal produk nantinya berasal dari sektor makanan dan minuman," tuturnya.