IHRAM.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Menjaga keamanan dan kesejahteraan nasional tidak boleh semata-mata dipikul oleh polisi. Dalam khutbah Jum'at kemarin, Imam Brunei menyebut tanggung jawab tersebut membutuhkan kerjasama dari masyarakat.
“Kita seharusnya tidak memaksakan tanggung jawab kepada polisi. Kerjasama dan ikatan yang solid antara polisi dengan aparat penegak hukum lainnya, pemangku kepentingan dan masyarakat sangat dibutuhkan,” kata mereka sesuai teks khutbah, dikutip di Borneo Bulletin, Sabtu (15/1).
Sebagai warga negara dan penduduk, masyarakat disebut harus bekerja bahu membahu dengan polisi untuk memberantas kegiatan kriminal dan menegakkan perdamaian dan stabilitas. Dalam Islam, setiap umat didorong untuk saling menjaga kesejahteraan satu sama lain.
Mereka menambahkan, The Royal Brunei Police Force (RBPF) adalah salah satu lembaga tertua di negara itu. Sejak berdirinya lembaga itu, polisi telah dihadapkan pada kendala dalam menangani kejahatan tradisional dan non-tradisional, selain ancaman cyber.
“Meski menghadapi tantangan tersebut, Polisi selalu siap melayani masyarakat dan menegakkan kedaulatan bangsa, serta memberdayakan stabilitas, pembangunan dan pertumbuhan sosial ekonomi dari ancaman yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat dan bangsa," lanjutnya.
Para imam juga mengatakan perdamaian dan kemakmuran yang dinikmati bangsa adalah berkah dari Allah SWT. Sebagai masyarakat dan hamba Allah, setiap individu harus bersyukur dan terus berdoa agar berkah ini abadi, dengan mengintensifkan zikir kita dan melakukan perbuatan baik, serta menahan diri dari melakukan kesalahan.
“Agama kami menekankan perdamaian dan kemakmuran dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. RBPF, di antara badan-badan keamanan publik, telah dipercayakan dengan tanggung jawab untuk menjadi pilar utama perdamaian, kemakmuran dan kerukunan dalam keluarga, masyarakat dan bangsa,” ucap dia.
Selanjutnya, para imam mengimbau kepada umat untuk berdoa kepada Allah SWT agar polisi pada khususnya, serta masyarakat pada umumnya, diberikan iman yang kuat, pengetahuan, kekuatan mental dan fisik, serta ketekunan tanpa batas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas.